Recent Posts

Selasa, 29 April 2014

Anak Alay lebih berbahaya dari Bangsa Yahudi?!

Postingan ini saya dedikasikan hanya sebatas sebagai berbagi Informasi dan saling mengingatkan saja ~

Asal-usul Perkembangan Bahasa Alay

Bahasa 4l4y VS Bahasa Normal


Fenomena anak lebay (alay) semakin marak saat ini. Mulai dari gaya berpakaian hingga tata bahasa. Ciyus dan miapa adalah kata-kata alay teranyar yang marak yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari, media jejaring sosial, maupun iklan komersial di media massa.  
Tidak hanya bahasa, tulisan alay juga semakin sering menghiasi media sosial atau bahkan sejumlah iklan di media. Kata-kata itu ditulis dengan kombinasi huruf besar, kecil dan angka, sungguh jauh dari kaidah ejaan yang benar.
Topik ini yang kemudian diangkat oleh Universitas Airlangga (Unair) dalam diskusi bertajuk “Fenomena Bahasa Alay dan Jatidiri Generasi Muda Indonesia” belum lama ini. Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Bramantio menjelaskan, gejala tersebut adalah sebuah fenomena bahasa alay.
“Alay merupakan suatu fenomena yang terjadi pada sekelompok remaja minoritas dan memiliki karakteristik yang unik. Bahasa yang mereka gunakan terkadang “menyilaukan” mata dan “menyakiti” telinga bagi masyarakat yang tidak terbiasa,” tutur Bramantio, seperti dikutip dari situs Unair, Rabu (28/11/2012).
Dia menjelaskan, alay memiliki stereotipe tentang gaya hidup kampungan atau norak. Istilah alay sendiri menggambarkan kondisi remaja yang tidak memiliki arah tujuan yang jelas dan masih labil. “Fenomena alay saat ini telah menyebar ke lapisan remaja Indonesia. Banyak yang akhirnya menggunakan bahasa alay dalam komunikasi lisan dan tulisan,” ungkapnya.
Menurut Bramantio, kemunculan bahasa alay berkembang sejak masuknya teknologi layanan pesan singkat atau SMS. Keterbatasan karakter pada fitur handphone membuat mereka harus mencari cara untuk menyingkat isi SMS.
“Awal mulanya dari layanan pesan singkat, para pengguna hanya dibatasi untuk mengirimkan pesan sebanyak 160 karakter atau kurang dari itu. Sehingga, pengguna akan didorong untuk menjadikan pesannya seringkas mungkin. Salah satu cara yang digunakan untuk meringkas pesan yakni dengan cara menyingkat kata,” tegas Dosen Sastra Indonesia itu.
Kemudian, lanjutnya, alay semakin berkembang sejak kemunculan situs pertemanan semisal Friendster. “Di Friendster, remaja diberi kebebasan berekspresi desain tampilan dan foto untuk mendapatkan perhatian yang lebih,” kata Bramantio.
Kemunculan jejaring sosial Facebook pun semakin menambah akses seseorang untuk mengungkapkan keadaan dirinya agar mendapat perhatian orang lain. Alhasil akun pengguna maupun status yang dibuat pun harus tampil tidak biasa.
“Biasanya mereka akan menuliskan status dengan isi maupun penulisan yang mencolok sehingga dapat menarik perhatian dari orang-orang yang berteman dengannya. Penggunaan gaya menulis yang berbeda dan isi status yang berlebihan bisa juga disebut bahasa alay,” imbuhnya.

Dampak Penggunaan Bahasa Alay pada Remaja Indonesia


Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari – hari ini mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :


1.      Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.


2.      Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).


3.      Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.


4.      Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.


5.      Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”


Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.


Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini?


Ø  Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.


Ø  Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita miliki.


Ø  Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti  singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.


Ø  Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalnya  wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.


Ø  Yang kelima, sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah salah satu wujud  bangga terhadap bahasa kita.


Pesan saya, jika ingin menulis secara singkat buatlah tulisan itu meski singkat tapi tetap bisa dipahami oleh orang lain dan tidak menggunakan simbol-simbol/angka yang seharusnya tidak patut digunakan. SIAPA LAGI KALAU BUKAN KITA YANG MENCINTAI BAHASA KITA SENDIRI!!



lalu apa kaitannya alay dengan bangsa yahudi mari kita simak hal berikut


Bangsa yang Paling Lemah & Penakut di Dunia


Kita sering dimomokkan tentang kelemahan bangsa kita sendiri. Kononnya kita adalah bangsa yang lemah, menakut, pemalas dan mudah lupa. Hakikatnya, kita adalah bangsa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menganut agama Islam. Sejarah juga turut membuktikan bahawa kita adalah salah satu bangsa yang paling hebat dan gagah sekali,




Jika kita bukanlah bangsa yang lemah dan penakut, maka siapa pula yang menyandang jawatan tersebut?


Ya, jawabannya adalah bangsa YAHUDI...


Hanya ada 14 juta Yahudi di muka bumi ini; tujuh juta di Amerika, lima juta di Asia, dua juta di Eropah dan 100,000 di Afrika. Namun mereka kini adalah bangsa yang menguasai dunia. Sejak 105 tahun, 14 juta Yahudi menang 15 dozen Hadiah Nobel, sementara tiga dimenangi oleh 1.4 bilion umat Islam. Washington yang merupakan ibu negara Amerika Syarikat, mempunyai satu pertubuhan lobi yang amat berkuasa. Ia dikenali sebagai Jawatankuasa Hal Ehwal Awam Amerika Israel (AIPAC) yang berupaya mempengaruhi Kongres meluluskan resolusi memuji dan 'membuat apa saja' demi Israel.


Memang terdapat sekumpulan Yahudi yang beriman dan baik, seperti yang dijelaskan di dalam Al-Quran:


“Dan kami membahagikan mereka (Yahudi) di dunia ini menjadi beberapa golongan, di antaranya ada orang-orang yang baik dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk agar mereka kembali kepada kebenaran.” Surah Al-A’raaf : ayat 168


Namun hakikatnya secara jelas Al-Quran menerangkan Yahudi adalah bangsa yang cukup lemah dan penakut. Ketika Nabi Musa bersama kaum Yahudinya tiba di pinggir negara Palestin, bangsa Yahudi yang kononnya hebat ini sebenarnya takut untuk masuk ke dalam. Walaupun nabi Musa telah memberi jaminan bahawa mereka akan menang, namun bangsa Yahudi yang penakut tetap tidak mahu masuk sehingga jika orang-orang di dalamnya keluar. 


“Mereka berkata: ‘Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami Hanya duduk menanti disini saja“.  Al Maaidah: 24


Lihatlah sikap pengecut bangsa Yahudi. Mereka membiarkan nabinya berjuang sendirian. Sementara mereka lebih suka duduk-duduk saja. 




Malah, kelemahan dan sifat takut bangsa Yahudi ini begitu ketara sehingga mereka tidak berani melantik pemimpin mereka sendiri. Apabila sudah dilantik pemimpin dan diperintahkan untuk turun berperang, mereka ingkar pula. Allah swt berfirman: 


“Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka Berkata kepada seorang nabi mereka: ‘Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah’. nabi mereka menjawab: ‘Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang’. mereka menjawab: ‘Mengapa kami tidak mau berperang dijalan Allah, padahal Sesungguhnya kami Telah diusir dari anak-anak kami?’. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zalim“ Al-Baqarah: 246.


Sirah merekodkan tiada berlaku peperangan secara terbuka antara Islam dengan Yahudi sejak zaman Rasulullah. Semuanya berlangsung secara kepungan ke atas Kota Yahudi, iaitu pengepungan Kota Bani Qainuqa', Bani An Nadhir dan Bani Quraizah. Kemuncaknya adalah Ghazwah Khaibar. Juga secara pengepungan. Kerana apa? Kerana bangsa Yahudi cukup penakut untuk berperang secara berhadapan dengan umat Islam.



Ini bukti Yahudi bangsa yang amat penakut sekiranya Tentera Islam berjihad dengan obor keimanan. 


Tahukah anda, apakah perang terbesar antara Tentera Islam dengan Yahudi sejak Ghazwah Khaibar? Jawapannya adalah Peperangan Yom Kippur ataupun dikenali dikalangan negara Islam sebagai Perang Ramadhan pada Oktober 1973. Ini juga merupakan pertempuran pertama secara terbuka.


Dalam peperangan yang berlangsung bulan Ramadhan itu, Tentera Mesir dengan bantuan sukarelawan Ikhwanul Muslimin dan ditiup dengan semangat Badar berjaya merampas kembali Terusan Suez seterusnya melepasi Semenanjung Sinai yang dijajah Israel sejauh 15km. Dan akhirnya berjaya memusnahkan Kubu Pertahanan Israel yang di kenali sebagai Bar Lev. Israel mendakwa kubunya itu terkebal di dunia ketika itu.



Hasil semangat jihad yang berinspirasikan Ghazwah Badar Al Kubra itu, Israel merasai kekalahan yang memalukan sejak Ghazwah Khaibar dalam Peperangan Yom Kippur ini yang berlangsung selama 20 hari. Seramai 3,000 orang tenteranya terbunuh,7,000 cedera, 314 jadi tawanan perang.


Jadi, siapa yang kata Yahudi adalah bangsa yang hebat?


Berbalik kepada peristiwa Perang Khaibar. Pada perang itu, jika dilihat pada jumlah anggota tentera di pihak Yahudi Khaibar, bangsa Yahudi sebenarnya telah 'menang'. Berbanding tentera Islam yang hanya seramai 1,000 orang, bilangan di pihak Yahudi berlipat kali ganda kerana mereka berjaya mengumpulkan 10,000 anggota tentera.


Begitupun, mereka sebenarnya tetap gentar dan bimbang untuk menghadapi tentangan dan serangan daripada tentera Islam. Mereka sedar kekuatan sebenar yang dimiliki oleh tentera Islam, walaupun jika dilihat daripada segi angka, jumlahnya sangat kecil yang lazimnya sangat mudah untuk dikalahkan ditambah pula mereka bertahan di dalam kubu yang cukup teguh berdiri. Lalu pihak Yahudi berusaha mendapatkan bantuan anggota tentera tambahan terutama dari kalangan Arab lain yang masih mempunyai cita-cita menentang Rasulullah.


Bukankah ini bukti nyata yang menunjukkan bahawa mereka ini bangsa yang penakut?




Allah menghinakan bangsa Yahudi ini sehingga umat Islam tidak boleh mempercayai dan tidak boleh berurusan dengan mereka lagi.


“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali(mu); sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” al-Maidah: 51 


 Jadi, kita sebagai umat Islam yang dimuliakan Allah tidak perlu takut untuk menumbangkan bangsa Yahudi ini. Sampai bila kita harus dipijak? Umat Islam di Palestina terus dihina? Bangsa Yahudi yang kononnya mulia, hebat dan berani ini sebenarnya adalah bangsa yang paling LEMAH & PENAKUT di dunia.





Khaibar khaibar khaibar ya yahud


jaisyu Muhammad saufa ya’ud
khaibar khaibar wahai Yahudi
tentera Muhammad akan kembali….
Generasi-genarasi kami sedang membenci dan bercita-cita mencincang dan melanyak kamu. Sesiapa pun yang menjadi pemimpin kamu nanti akan bertempik takutkan kematian, sedangkan mujahidin penggempur-penggempur kamu pula, adalah orang-orang yang memburu kematian…rindu syahid bertemu Allah. Kewangian darah syuhada akan bersimbah di Masjidil Aqsa membasuh kebusukan telapak kaki kamu yang mencemari kesuciannya….
Dunia boleh bersatu menghantar misi kemanusiaan. Tapi islam dan muslimin akan bersatu menghantar misi ketenteraan. Tunggulah saat kemusnahan, tunggulah saat kedatangan tentera-tentera Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng kukuh kamu itu sebagaimana pasukan tentera Rasulullah pernah runtuhkan benteng-benteng khaibar milikmu. 


فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآَخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا


“Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)


Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)





Janji Allah itu pasti...!!


Wallahu alam, 


Semoga Bermanfaat..!!
 
sumber : http://gaungadzaningjagat.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar